Pengobatan non medis

Assalamu 'alaikum wr.wb.

Segala puji hanya untuk Alloh swt pengatur alam semesta,sholawat dan salam untuk junjungan nabi Muhammad rosululloh saw,beserta seluruh sahabat dan keluarganya.

Selamat datang di web ki ageng tubagus,syukur alhamdulillah web sederhanan ini akhirnya bisa dibuat juga  untuk memenuhi banyaknya permintaan pasien.

Dengan ini kami akan mengadakan pengisian badan dengan media gotri (pelor sepeda)rajah punggung,air perak dan pengobatan non medis (seperti terkena teluh,sihir,guna-guna,pelet dll) untuk keselamatan bagi bapak,ibu,saudara/saudari berminat langsung datang ke alamat kami.

Maka dari itu sudah sewajarnya di zaman sekarang ini,dimana kejahatan semakin merajala,kita sebaiknya sudah menguasai ilmu-ilmu tersebut.Dengan maksud agar kita semua mendapat keberkahan dan keselamatan.

Bagi siapa saja yang mau diisi atau mau bisa mengisi kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri,diharapkan datang ke alamat kami.

Dasar : " INNA LIKULLI SYAIIN SABABA "

yang artinya " Sesungguhnya segala sesuatu itu ada sebabnya "

Nabi bersabda : " Orang mukmin yang kuat adalah yang paling baik,Alloh lebih suka kepada mereka itu,dari pada seseorang mukmin yang lemah,tiap-tiap kesemuannya itu ada kebaikannya.Karena itu berusaha dengan sungguh-sungguh mencari kebaikan.Sambil memohon bantuan kepada Alloh,jangan kamu merasa lemah atau hina diri dari umat yang lain.

Caranya kaifayyahnya tawassul itu dibaca atau ditulis saja,seperti dibikin azimah/jimat disimpan dibadan atau dirumah karena mengambil keberkahannya oleh ulama yang dulu-dulu waktu perang mengusir orang asing (Belanda/jepang) dibanten.Maka ulama dan sultan banten membuat azimah.Sampai sekarang azimah tersebut masih ada tersimpan di kantor purbakala banten.Ada di ujung tombak,digolok,baju antakusuma dll.

Hukumnya memakai azimah itu karena memulyakan hukumnya sunnah.Bahkan khasiatnya banyak sekali yang penting kata syeh Nawawi dalam kitabnya " RIYAD " halaman 10 yang artinya " Barang siapa yang menyimpan tulisan asma/rosul dirumahnya atau di badannya maksudnya memakai azimah itu akan mengambil berkahnya.Maka orang itu akan kebahagiaannya serta diturunkan rahmat dan keberkahan juga ditolak dari semua hal yang tidak diinginkan serta dilancarkan usaha dan rezeki yang halal.

Alloh berfirman yang artinya " Khasiat yang paling bagus dan yang paling banyak manfaatnya dan fadhilahnya adalah kita wajib percaya kepada khasiatnya Al-qur'an.Yang dibikin azimah itu sama saja.Cara memakai azimah itu jangan punya tekad/takabur bahwa azimah yang menyelamatkan,melainkan Alloh swt dan itu hanya syariat.Seperti kita kenyang sebab makan,tapi yang mengenyangkan adalah Alloh swt.

Ada yang mengatakan memakai azimah itu syirik,namun ada juga yang membolehkannya,syeh Jalaludin Asy-Syayuthi menulis,melantunkan ayat Al_qur'an dan memakai azimah yang ditulis dengan huruf arab (Al-qur'an) adalah suatu bentuk,permohonan kepada Alloh swt untuk melindungi diri sebagaimana memanfaatkan obat untuk tujuan yang sama.Bentuk do'a dan mantera yang terkutuk adalah yang tidak diketahui maknanya. Seseorang sahabat bertanya kepada rosululloh saw " Ya Rosululloh bersabda " lantumkan ayat-ayat kepadaku semuanya baik asalkan tidak terkandung syirik didalamnya ( ini tercamtum dalam hadist ).

Dengan ini saya memperkenalkan aliran kontroversial (aliran tradisional) warisan para ahli ilmu batin (warisan nenek moyang kita) pada zaman dulu.Konsep-konsepnya universial (umum) dan belum tersentuh oleh suatu ajaran agama tertentu.Namun demikian bukan berarti tidak berlandasan pada azas ketuhanan.Aliran ilmu buhun (ilmu sunda) dan kejawen,baik mantera ataupun do'anya lebih tertumpu kepada bahasa jawa kuno,ada sentuhan bahasa arab karena memungkinkan agama islam di tanah jawa.

                                                                                                                           Wassalamu'alaikum wr.wb

                                                                                                                                       Penyusun

                                                                                                                                      al-fakir